Selasa, 12 Juni 2012

cinta sahabat

Kisah Cinta seorang Sahabat :)
 

Hai sobat…!
Kalau memang kamu sahabat yang baik
Kamu ga’ bakalan nyakitin temen sejati

Kalau seorang sahabat
bakal melebihi dari seorang teman
bahkan seorang kekasih pun kalah
dengan kasih sayang yang diberikan
kepada seorang sahabat

Seorang sahabat yang baik
Pasti dia juga akan merasakan
Apa yang bakal dirasakan kepada seorang teman

Persaudaraan semakin erat
Itu adalah hubungan yang baik
Sehingga kita bisa mengenal satu sama lain

Kami saling curhat dengan masalah – masalah
Yang kami hadapi berdua
Dan itulah yang namanya persahabatan sejati

Tetapi seorang kekasih ga’ bisa melebihi kasih sayang seorang sahabat
Bahkan keluarga seorang sahabat itu uda menganggap seorang kekasih itu sebagai anak dan semua apa yang uda diberikan kepadanya itu melebihi apa yang uda diberikan kepada keluarga seorang kekasih.

Tapi apa yang bakal diterima seorang sahabat dari seorang kekasih itu
Bahkan tidak ada, semuanya terasa hilang semuanya.
Dan itu ga’ bisa dibiarkan terus – menerus
Hingga ia menggerogoti seorang sahabat
yang ingin bantu seorang kekasih untuk mendapatkan kebahagiaan
untuk usahanya dia.

Adilkah seorang kekasih melakukan seperti itu ??
Seorang sahabat merasa tidak adil diperlakukan seperti itu
Itu merupakan kekecewaan yang sangat besar
Yang sudah dirasakan kepada keluarga seorang sahabat
Termasuk sahabat itu sendiri
Sampai – sampai seorang sahabat menangis untuk hal itu

Padahal sebetulnya yang di inginkan dari seorang sahabat
Hanya ingin bikin dia senang
Dan membuat dia sukses
Tetapi apa yang didapat dari semua kebaikan
Dan pengorbanan selama ini
Yang sudah dilakukan kepada seorang kekasih

Ga’ ada
Yang didapat adalah hanyalah kekecewaan yang sangat pedih
dan itu ga’ bisa dilupakan kepada seorang sahabat
Padahal seorang sahabat dan keluarganya mau dengan tulus
Ingin bantu seorang kekasih itu

Tetapi setelah manisnya dia dapat
Dia buang sepahnya
Oh sakitnya rasa hati ini

Seorang sahabat sudah banyak memberikan waktu kepada seorang kekasih
Tapi apa yang dia dapat
Semuanya sia – sia sudah

Sebetulnya seorang sahabat ingin mendambakan seorang kekasih
Yang baik bagi dirinya
Padahal semua sudah welcome
Tetapi malah berbalik

Seperti begitu mudahnya dia membalik sebuah telapak tangan
Dan itu rasanya sakit sekali (seorang sahabat menitikkan air mata)
Tapi sudahlah…!
Lupakanlah semua itu…!
Nasi sudah menjadi bubur dan itu ga’ bakalan bisa kembali

Kalau memang tidak mungkin bisa bersatu
Ya sudah silahkan tinggalkan sahabat dekat kamu itu

Dan berakhirlah sudah harapan seorang sahabat
Yang mendambakan seorang kekasih

Ya sudah selamat jalan …..!
Kekasihku …!
Dan jangan pernah lagi kau temui sahabat km ini ….!

Dan seorang sahabat yang baik ga’ bakalan bisa melupakan semua kebaikan
Yang sudah diberikan kepada seorang kekasih
Dan semua terasa hampa semata
Lenyap segalanya
Dan hilanglah sudah segalanya …!

Selamat jalan…!
Dan selamat tinggal untuk selama – lamanya …!

Akhirnya seorang sahabat menangis menderu – deru sampai – sampai air mata ga’ bisa terbendung oleh tangisannya. Dan membanjiri lantai seperti sungai yang mengalir deras, yang tidak bisa tertahan dengan rasa di dalam hati perasaannya.
 
 
 
ungkin waktu kan terus berlalu, membawa buih-buih pergi menjauh. Dan manusia hanyalah butir pasir berserak di hamparan zaman, yang mengikuti kemana angin takdir berhembus. Dan mungkin waktu melapukkan batu, membuat besi menjadi karat; Mengubah dunia menjadi tidak seperti yang kita kira dan angankan. Walau sungguh pun waktu berkuasa, persahabatan sejati takkan mudah pudar olehnya.

Akan kenangan saat mimpi-mimpi bersemi semerbak, dan akan kenangan saat mimpi-mimpi terhempas berkeping di jalan berlubang kehidupan — dan kau ada di sana sebagai sahabat yang memahami segala keluh kesah. Atas kebaikan yang mungkin tidak kau sadari, oleh sekedar canda yang membuat hidup ini lebih memiliki arti; menjauhkan rasa nyeri sedari.
Dan sahabat, jika apa yang kita miliki memang persahabatan yang tulus, maka ada tali silaturahmi yang mesti kita jaga. Walau jarak merenggangkan ikatan, dan harapan-harapan membawa kita berlayar ke negeri-negeri asing; ketahuilah bahwa ada seorang sahabat yang akan membantumu jika engkau membutuhkannya.

Kado ini tak lebih berharga ketimbang kebaikanmu selama ini. Hanya sekeping tanda mata agar kau tak lupa, bahwa ada – ada bahagia untuk menjadi seorang saudara.
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar