Mengatasi Anak yang Susah Makan |
|
|
|
Apakah
anda seorang ayah atau ibu yang berpengalaman dengan si kecil yang
susah makan? Jika ya, anda tidak sendiri! Anak susah makan merupakan
permasalahan yang sering dikeluhkan orang tua, terutama para ibu.
Berbagai cara seolah tidak berhasil dilakukan untuk mengatasi si kecil
yang sulit makan. Bahkan tak jarang para ibu menjadi tertekan dan stress dalam menghadapi buah hatinya. Menurut dr. Widodo Judarwanto, Sp.A dari situs Picky Eaters Clinic,
anak dikatakan susah makan apabila ia menolak untuk makan, atau
mengalami kesulitan mengkonsumsi makanan atau minuman dengan jenis dan
jumlah sesuai usia, mulai dari membuka mulut, mengunyah, menelan hingga
makanan terabsorpsi secara alami dan wajar tanpa paksaan dan tanpa
pemberian obat tertentu.
Faktor Penyebab Anak Susah Makan
Sebenarnya,
apa yang menyebabkan seorang anak susah untuk makan? Secara umum,
factor penyebab seorang anak susah makan dikarenakan faktor fisik dan
faktor psikis. Faktor fisik meliputi terdapatnya gangguan di organ
pencernaan maupun terdapatnya infeksi dalam tubuh anak. Sedangkan faktor
psikis meliputi gangguan psikologis pada anak, seperti kondisi rumah
tangga yang bermasalah, suasana makan yang kurang menyenangkan, tidak
pernah makan bersama orangtua, maupun anak dipaksa memakan makanan yang
tidak disukai.
Setelah anak memasuki usia 2 tahun,
perkembangannya yang tidak lagi sepesat sebelumnya turut mempengaruhi
kebutuhan tubuh dan nafsu makannya. Bagi orangtua yang memiliki anak
usia ini perlu bersabar dan hindarkan menaruh harapan yang terlalu
tinggi pada anak untuk makan dalam jumlah besar. Dibutuhkan kreativitas
dari orangtua agar anak jangan sampai kekurangan gizi akibat si kecil
tidak mau makan.
Solusi Mengatasi Anak Susah Makan
Lantas
bagaimana orang tua harus menyikapinya? Langkah pertama yang perlu
dilakukan orang tua adalah memantau kondisi anak. Baik dari segi
kesehatannya maupun berat badan anak. Pantauan mengenai perkembangan
anak dapat dilihat dari KMS (KMS1 & KMS2) buah hati anda. Selain menggunakan KMS, anda dapat menggunakan perhitungan BMI (Body Mass Index)
bagi anak yang dipengaruhi umur, berat badan, tinggi badan, dan jenis
kelamin. Langkah berikutnya lakukanlah evaluasi mengenai cara anda
memperlakukan anak anda. Jangan-jangan si buyung susah makan karena
faktor psikis.
Berikut tips bagi orang tua untuk mengatasi masalah anak susah makan yang diadaptasi dari mayoclinic.com.
1. Ciptakanlah
suasana makan yang menyenangkan dengan berbagai kreasi yang dapat anda
lakukan, misalnya menghidangkan makanan dengan aneka bentuk dan wadah
yang menarik.
2. Hindarkan gaya memaksa dan mengancam dalam membujuk anak. Selama waktu makan, minimalkan gangguan, misalnya matikan televisi dan jauhkan buku atau mainan dari meja makan.
3. Libatkanlah
anak anda untuk menyiapkan makanan, misalnya dengan meminta
pertolongannya untuk mengambilkan buah atau sayur di swalayan maupun
membantu menyiapkan meja makan. Selain
itu, anak anda memerlukan contoh dari orang tuanya. Bila anda
mengkonsumsi makanan sehat, maka anak akan mencontoh pola makan anda
sebagai orang tua.
4. Hindari
memberi iming-iming makanan penutup sebagai hadiah. Hal ini dapat
menyiratkan bahwa makanan penutup merupakan makanan yang paling enak dan
baik untuk anak. Selain
itu, dapat meningkatkan keinginan mengkonsumsi makanan manis bagi anak.
Anda dapat memberikan makanan penutup selama 2 hari dalam seminggu,
sedangkan pada pekan berikutnya tidak anda berikan. Buah, yogurt atau
makanan sehat lain dapat anda ganti sebagai makanan penutup.
5. Batasi
pemberian minuman di sela-sela waktu makan. Minuman rendah lemak maupun
jus buah segar memang penting untuk anak, namun bila ananda terlalu
banyak minum, tidak akan ada tempat yang cukup untuk makanan maupun
kudapan sehat yang bisa masuk ke perut anak.
Yang
perlu anda ketahui adalah bahwa anak-anak tidak mau makan bila mereka
tidak merasa lapar. Tidak perlu langsung cemas dengan makan mereka yang
sedikit. Mungkin saja memang sejumlah itulah yang dibutuhkan anak. Tidak
semua anak membutuhkan makanan dalam jumlah besar. Suplemen makanan
dapat diberikan pada anak untuk mencukupi vitamin dan mineral yang
dibutuhkan bila tidak tercukupi dari asupan makanannya. Sebaiknya
konsultasikan terlebih dahulu pada tenaga kesehatan.
Bila
penyebab anak susah makan adalah faktor fisik, rundingkanlah dengan
dokter anak anda. Dokter akan memeriksa kondisi anak dan memutuskan
langkah apa yang seharusnya diambil. Hal ini dikarenakan banyak penyakit
dengan gejala anak susah makan. Diantaranya adalah gangguan organ
pencernaan, seperti gangguan mulut (termasuk sariawan), kerongkongan,
lambung, usus, maupun terdapatnya infeksi pada tubuh anak. Beragam
penyakit infeksi dengan gejala anak susah makan diantaranya cacing,
campak, cacar air, sampai TBC. Namun panik bukanlah sebuah solusi.
Diskusikanlah dengan dokter anak.
Orang Tua : Tetap Semangat !
Kebiasaan
makan si kecil tidak akan berubah secara instan. Namun dengan langkah
kecil yang anda lakukan setiap hari, dapat mendorong kebiasaan makan
yang sehat untuk seumur hidup sang buah hati. Bagaimanapun, kesabaran,
perhatian, dan kreativitas, mutlak diperlukan orang tua agar anak tumbuh
sehat sesuai harapan.
nak susah makan
merupakan permasalahan yang sering dikeluhkan orang tua, terutama para
ibu. Berbagai cara seolah tidak berhasil dilakukan untuk mengatasi anak
yang sulit makan. Bahkan tak jarang para ibu menjadi
tertekan dan stress dalam menghadapi buah hatinya.Setiap ibu selalu
diliputi kekhawatiran soal kecukupan gizi buah hatinya. Belum lagi jika
anak susah makan atau pilih-pilih makanan.
Ketika si kecil berusia 6 bulan, saatnya mulai memberikan
makanan padat pendamping ASI.
Saat inilah Anda mesti lebih cermat memperhatikan pola makannya. Mulai
dari memberinya bubur susu, sari buah, lalu bertahap ke tekstur makanan
yang lebih padat seperti nasi tim, dan seterusnya. Sayangnya proses ini
tak selalu berjalan mulus, ada beberapa penyebab yg mambuat si kecil
susah makan. Biasanya ini terjadi ketika usianya memasuki tahun pertama.
Masalah tersebut biasanya berupa menolak makanan, tidak suka sayur,
hanya mau makan yang itu-itu saja (
picky eater), atau mengemut
makanannya berlama-lama. Kondisi ini sudah barang tentu membuat ibu
khawatir akan kecukupan gizi si kecil, mengingat mereka masih dalam masa
tumbuh kembang.
FaKtor penyebab seorang anak susah makan dikarenakan
faktor fisik dan faktor psikis. Faktor fisik meliputi terdapatnya
gangguan di organ pencernaan maupun terdapatnya infeksi dalam tubuh
anak. Sedangkan faktor psikis meliputi gangguan psikologis pada anak,
seperti kondisi rumah tangga yang bermasalah, suasana makan yang kurang
menyenangkan, tidak pernah makan bersama orangtua, maupun anak dipaksa
memakan makanan yang tidak disukai.
Bagaimana mengatasinya?
Mungkin ada beberapa catatan penting yang terlewatkan
oleh Anda saat memberi makan si kecil.Tips berikut mungkin dapat
membantu Anda;
1. Coba sajikan makanan dalam porsi kecil.
Ingat, lambung si kecil belum mampu menampung makanan terlalu banyak, jadi berikan ia makanan sedikit demi sedikit.
2. Variasi makanan.
Cobalah buat beberapa pilihan menu makanan, lalu
biarkan buah hati Anda memilih makanan yang ia sukai. Biasanya anak
lebih suka dengan makanan pilihannya.
3. Sajikan dengan menarik
Setelah menyajikan banyak pilihan, sajikan dengan
tampilan menarik. Misalnya, mencetak nasi goreng dalam cetakan teddy
bear atau bebek kecil. Contoh:
Makanan Unik
4. Jadikan saat makan menyenangkan
Hindari mengancam, menghukum, atau menakut-nakuti
anak agar ia makan lebih banyak. Ini akan membuatnya merasa bahwa saat
makan merupakan saat yang tidak menyenangkan. Dan bukan tak mungkin
menimbulkan trauma psikologis baginya.
5. Makan teratur
Jadwalkan waktu makan dengan teratur, agar si kecil
terbiasa dengan waktu makannya. Sama halnya dengan waktu tidur, mandi
dan sebagainya.
6. Beri cemilan sehat
Setelah bisa berjalan, si kecil gemar bereksplorasi
dengan lingkungannya. Apalagi ketika memasuki usia 2 tahun, aktivitasnya
semakin banyak saja. Ini mungkin membuatnya sulit untuk duduk manis dan
makan dengan tenang. Untuk menyiasatinya, berikan ia cemilan sehat
dalam porsi kecil namun beragam. Misalnya saja bola-bola kentang isi
wortel dan daging cincang, sus mini isi fla coklat, donat tabor keju,
dan sebagainya.
7. Hindarkan gaya memaksa dan mengancam dalam
membujuk anak. Selama waktu makan, minimalkan gangguan, misalnya matikan
televisi dan jauhkan buku atau mainan dari meja makan.
8. Libatkanlah anak anda untuk menyiapkan makanan.
Misalnya dengan meminta pertolongannya untuk
mengambilkan buah atau sayur di swalayan maupun membantu menyiapkan meja
makan. Selain itu, anak anda memerlukan contoh dari orang tuanya. Bila
anda mengkonsumsi makanan sehat, maka anak akan mencontoh pola makan
anda sebagai orang tua.
9. Hindari memberi iming-iming makanan penutup sebagai hadiah.
Hal ini dapat menyiratkan bahwa makanan penutup
merupakan makanan yang paling enak dan baik untuk anak. Selain itu,
dapat meningkatkan keinginan mengkonsumsi makanan manis bagi anak. Anda
dapat memberikan makanan penutup selama 2 hari dalam seminggu, sedangkan
pada pekan berikutnya tidak anda berikan. Buah, yogurt atau makanan
sehat lain dapat anda ganti sebagai makanan penutup.
10. Batasi pemberian minuman di sela-sela waktu makan.
Minuman rendah lemak maupun jus buah segar memang
penting untuk anak, namun bila ananda terlalu banyak minum, tidak akan
ada tempat yang cukup untuk makanan maupun kudapan sehat yang bisa masuk
ke perut anak.
Sumber : Tips Mengatasi Anak Susah Makan
nak susah makan
merupakan permasalahan yang sering dikeluhkan orang tua, terutama para
ibu. Berbagai cara seolah tidak berhasil dilakukan untuk mengatasi anak
yang sulit makan. Bahkan tak jarang para ibu menjadi
tertekan dan stress dalam menghadapi buah hatinya.Setiap ibu selalu
diliputi kekhawatiran soal kecukupan gizi buah hatinya. Belum lagi jika
anak susah makan atau pilih-pilih makanan.
Ketika si kecil berusia 6 bulan, saatnya mulai memberikan
makanan padat pendamping ASI.
Saat inilah Anda mesti lebih cermat memperhatikan pola makannya. Mulai
dari memberinya bubur susu, sari buah, lalu bertahap ke tekstur makanan
yang lebih padat seperti nasi tim, dan seterusnya. Sayangnya proses ini
tak selalu berjalan mulus, ada beberapa penyebab yg mambuat si kecil
susah makan. Biasanya ini terjadi ketika usianya memasuki tahun pertama.
Masalah tersebut biasanya berupa menolak makanan, tidak suka sayur,
hanya mau makan yang itu-itu saja (
picky eater), atau mengemut
makanannya berlama-lama. Kondisi ini sudah barang tentu membuat ibu
khawatir akan kecukupan gizi si kecil, mengingat mereka masih dalam masa
tumbuh kembang.
FaKtor penyebab seorang anak susah makan dikarenakan
faktor fisik dan faktor psikis. Faktor fisik meliputi terdapatnya
gangguan di organ pencernaan maupun terdapatnya infeksi dalam tubuh
anak. Sedangkan faktor psikis meliputi gangguan psikologis pada anak,
seperti kondisi rumah tangga yang bermasalah, suasana makan yang kurang
menyenangkan, tidak pernah makan bersama orangtua, maupun anak dipaksa
memakan makanan yang tidak disukai.
Bagaimana mengatasinya?
Mungkin ada beberapa catatan penting yang terlewatkan
oleh Anda saat memberi makan si kecil.Tips berikut mungkin dapat
membantu Anda;
1. Coba sajikan makanan dalam porsi kecil.
Ingat, lambung si kecil belum mampu menampung makanan terlalu banyak, jadi berikan ia makanan sedikit demi sedikit.
2. Variasi makanan.
Cobalah buat beberapa pilihan menu makanan, lalu
biarkan buah hati Anda memilih makanan yang ia sukai. Biasanya anak
lebih suka dengan makanan pilihannya.
3. Sajikan dengan menarik
Setelah menyajikan banyak pilihan, sajikan dengan
tampilan menarik. Misalnya, mencetak nasi goreng dalam cetakan teddy
bear atau bebek kecil. Contoh:
Makanan Unik
4. Jadikan saat makan menyenangkan
Hindari mengancam, menghukum, atau menakut-nakuti
anak agar ia makan lebih banyak. Ini akan membuatnya merasa bahwa saat
makan merupakan saat yang tidak menyenangkan. Dan bukan tak mungkin
menimbulkan trauma psikologis baginya.
5. Makan teratur
Jadwalkan waktu makan dengan teratur, agar si kecil
terbiasa dengan waktu makannya. Sama halnya dengan waktu tidur, mandi
dan sebagainya.
6. Beri cemilan sehat
Setelah bisa berjalan, si kecil gemar bereksplorasi
dengan lingkungannya. Apalagi ketika memasuki usia 2 tahun, aktivitasnya
semakin banyak saja. Ini mungkin membuatnya sulit untuk duduk manis dan
makan dengan tenang. Untuk menyiasatinya, berikan ia cemilan sehat
dalam porsi kecil namun beragam. Misalnya saja bola-bola kentang isi
wortel dan daging cincang, sus mini isi fla coklat, donat tabor keju,
dan sebagainya.
7. Hindarkan gaya memaksa dan mengancam dalam
membujuk anak. Selama waktu makan, minimalkan gangguan, misalnya matikan
televisi dan jauhkan buku atau mainan dari meja makan.
8. Libatkanlah anak anda untuk menyiapkan makanan.
Misalnya dengan meminta pertolongannya untuk
mengambilkan buah atau sayur di swalayan maupun membantu menyiapkan meja
makan. Selain itu, anak anda memerlukan contoh dari orang tuanya. Bila
anda mengkonsumsi makanan sehat, maka anak akan mencontoh pola makan
anda sebagai orang tua.
9. Hindari memberi iming-iming makanan penutup sebagai hadiah.
Hal ini dapat menyiratkan bahwa makanan penutup
merupakan makanan yang paling enak dan baik untuk anak. Selain itu,
dapat meningkatkan keinginan mengkonsumsi makanan manis bagi anak. Anda
dapat memberikan makanan penutup selama 2 hari dalam seminggu, sedangkan
pada pekan berikutnya tidak anda berikan. Buah, yogurt atau makanan
sehat lain dapat anda ganti sebagai makanan penutup.
10. Batasi pemberian minuman di sela-sela waktu makan.
Minuman rendah lemak maupun jus buah segar memang
penting untuk anak, namun bila ananda terlalu banyak minum, tidak akan
ada tempat yang cukup untuk makanan maupun kudapan sehat yang bisa masuk
ke perut anak.
Sumber : Tips Mengatasi Anak Susah Makan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar