Sabtu, 12 Januari 2013

Cerpen Anak

Cerpen Anak


Cerpen Anak - Anak kecil adalah mutiara hidup kita, kasih sayang kita, pujaan hati kita.Kepolosan anak dan kejujuran anak membuat kita tertegun dan kagum, anak sekarang sudah pintar dan cerdas. Bila anak anak disuruh bercerita pasti akan senang sekali menceritakan pengalaman yang telah dia peroleh dari kehidupan yang mereka jalani
Banyak cerita anak yang ditampilkan kedalam film dan mendapatkan penghargaan, cerita yang alami sangat disenangi oleh banyak orang, kata kata polosnya itu membuat cerita menjadi unik. Cerpen anak juga bisa kita jadikan cara untuk mendidik anak kita, sebagai contoh yang baik. Cerpen yang mendidik kita bisa berikan kepada anak kita sehingga pola pikiran yang terbentuk akan menjadi lebih baik.
Disaat kita susah untuk memberikan kebaikan kepada anak, cerpen anak bisa membantu mengatasinya, karena dengan anak membaca cerpen, anak tersebut membayangkan dan berfikir apa yang disampaikan di cerpen tersebut dilakukannya.
Berikut ini contoh cerpen anak yang bisa anda jadikan tempat anak anda belajar
TEMANKU SI PENJUAL KUE
Oleh : Alma
Teng…teng. ..teng…
Suara bel sekolah berbunyi nyaring sekali mirip bel tinju ganti ronde. Aku siap-siap pulang.Ah…senengnya udah pulang kayak gini. Semua siswa-siswa SD Menanggal berhamburan keluar kelas dengan kompaknya, mirip kuda-kuda balap yang melaju kenceng pas pintu kandang dibuka, hehehehe. Sebelum pulang aku ke kantin dulu.
“Bu Minah, kemaren aku liat ada anak perempuan seusiaku jualan kue disini. Apa Bu Minah tahu siapa anak itu ?”tanyaku sesampainya di kantin.
“Eh non Alma. Anak perempuan kemaren itu ya. Itu anak saya paling kecil. Hari ini lagi jualan di rumah. Eh non Alma belom kenal ya, maklum baru 3 hari dia disini, sebelumnya kan ikut neneknya di desa.”jawab Bu Minah panjang banget.
“Anak Ibu ? Kok Ibu nggak pernah cerita kalo punya
anak cewek ?”tanya Alma heran.
“Ya sejak kecil sudah ikut neneknya. Kalo non Alma mau
kenalan ke rumah Ibu aja sekarang. Pasti ada tuh.”
“Baiklah Bu Minah. Saya ke rumah ibu ya ?”Alma
beranjak dari kursi dan siap-siap jalan ke rumah Bu
Minah.
Rumah Bu Minah deket ama sekolah. Masuk gang dan
sampailah sudah…
“Hai, ada kue apa aja nih ?”sapa Alma pada anak
perempuan itu.
“Aduh kaget aku. Macem-macem lah, ada lemper, ada
bikang, ada pukis, ada gorengan. Mau yang mana ?”jawab
anak perempuan itu.
“Ngomong-ngomong kamu yang kemaren jualan di kantin Bu
Minah ya ?”tanya Alma tanpa menjawab mau beli kue apa,
gitu lho.
“Bu Minah itu ibuku. Sejak ayah dan ibuku nggak bisa
lagi kirim uang buat sekolahku, aku kembali kesini dan
membantu jualan kue. Aku nggak ngelanjutin sekolah
lagi, biar mas aku aja karena dia kan kakak
laki-laki.Eh kok aku jadi nangis sih.”kata anak
perempuan itu sedih dan tak terasa meneteskan air
mata.
“Kasihan sekali kamu. Namamu siapa dan seharusnya kamu
kelas berapa ?”Alma tiba-tiba merasa iba.
“Aku Nina, seharusnya kelas 3 tapi nggak bisa sekolah
lagi. Dan seharusnya aku masih pengen sekolah
lagi.”Nina tiba-tiba terisak.
“Nina kamu jangan sedih aku mau kok jadi temenmu. Aku
Alma, kelas 3 juga.Ehm…aku beli lempernya ya.”Alma
mencomot lemper dan memeluk Nina yang masih terisak.
“Nina aku ikut sedih jika kamu nggak sekolah lagi.
Tapi aku ingin membantu kamu sebisaku ya. Ehm…gini
aja gimana kalo mulai besok kamu maen ke rumahku ya.
Kita belajar bareng gitu. Aku jadi guru kamu jadi
murid. Jadi walau kamu nggak sekolah tapi bisa tetep
belajar kan.”usul Alma sambil makan lemper dan menatap
Nina dengan mantap.
“Tapi Alma apa aku nggak ngerepotin kamu nih.”
“Ya nggak lah. Aku justru seneng punya teman di rumah.
Aku selalu sendirian seabis sekolah. Kamu mau kan jadi
temenku.”Alma tersenyum manis sekali. Ya itulah aku,
yang hanya bisa membantu anak yang hidupnya nggak
seberuntung aku dengan kemampuanku sendiri. Kemampuan
anak kecil yang masih SD. Tapi aku percaya ortuku
mengijinkan keputusanku ini. Yang penting Nina senang
dan Bu Minah, pengelola kantin sekolah yang ibunya
Nina juga akan merasa bangga sekali. Aku dan Nina
berpelukan,” Terima kasih Alma. Kamu baek sekali ama
aku.”
Semoga cerpen anak diatas bisa membantu kita untuk membuat anak kita menjadi lebih baik. Pendidikan baik bisa kita dapat darimana aja tidak harus dari bangku sekolah. Selamat membaca

Tidak ada komentar:

Posting Komentar