Rabu, 23 Januari 2013

Saatnya Pembangunan Moral Keagamaan Dikedepankan Penulis : Dedi Muhtadi | Kamis, 24 Januari 2013 | 10:34 WIB Dibaca: 272 Komentar: - | Share: Saatnya Pembangunan Moral Keagamaan Dikedepankan KOMPAS/DEDI MUHTADI Suasana Maulid Nabi di Pondok Pesantren Kempek Kabupaten Cirebon, KH Ja'far Shodiq, Rabu (23/1/2015) malam. TERKAIT: Tradisi Saweran Uang Koin di Maulid Nabi Maulid Nabi, Warga di Kendal Bikin "Teng-tengan" Tradisi Lempar Buah di Al Fithrah Surabaya Berharap Akhir Semanis Jenang Festival Rebana IPB untuk Media Syiar CIREBON,KOMPAS.com — Pengasuh Pondok Pesantren Kempek Kabupaten Cirebon KH Ja'far Shodiq Aqil Siraj menyambut baik program Pemerintah Provinsi Jawa Barat yang mengedepankan pembangunan sumber daya manusia (SDM) yang berbasis religius. "Tiada alasan bagi seluruh warga NU (Nahdlatul Ulama) di Jawa Barat untuk tidak mendukung apa yang telah dirintis Pemprov Jabar," ujar KH Ja'far pada acara Maulid Nabi Muhammad SAW dan silaturahim dengan kiai se-Ciayumajakuning (Cirebon, Indramayu, Majalengka, dan Kuningan) di Kabupaten Cirebon, Jabar, Rabu (23/1/2013) malam. Dalam kesempatan itu Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan menegaskan, tanggung jawab pemerintahan jelas, mewujudkan kesejahteraan, termasuk di dalamnya unsur ketenteraman atau rasa aman di tengah masyarakat. "Namun, izinkan saya menambahkan, tujuan pemerintahan juga mewujudkan penghambaan total kita kepada Allah. Di sini maknanya ada pembangunan moral keagamaan," kata Heryawan pada acara yang dihadiri 200 kiai itu. Selain KH Ja'far Shodiq Aqil Siraj juga hadir Pengasuh Ponpes Ambulu-Losari KH Munawir Abdussalam. Heryawan, yang juga disapa Aher, merinci bahwa banyak negara yang secara ekonomi sangat maju. Namun, dekadensi moral menyebabkan kemajuan ekonomi dimaksud tidak otomatis mewujudkan kebahagian warga. Kasus-kasus penembakan brutal di sekolah di Amerika Serikat, misalnya, menjadi salah satu contoh kasus dari sekian banyak akibat terlupakannya pembangunan moral keagamaan. Di Jabar, lanjut Aher, kesejahteraan yang diupayakan harus disertai pembangunan moral. Landasan ini juga atas dasar karakter warga Jabar yang religius dan menghargai kearifan budaya lokal. Berdasarkan pemahaman atas tugas pemerintahan tersebut, lembaga resmi ini sepatutnya menjadi alat bagi upaya mewujudkan kemaslahatan orang banyak. Kesejahteraan seluruh masyarakat menjadi tanggung jawab pemerintahan. Namun, Heryawan mengingatkan, pemerintahan yang buruk juga akan menyuguhkan kehancuran yang masif. Aher menambahkan, karena posisi pemerintahan dimaksud, peran pendidikan di pesantren sangat penting. Pasalnya, pesantren memberikan pendidikan yang seimbang, ilmu pengetahuan teknologi sekaligus ilmu moral keagamaan.

Saatnya Pembangunan Moral Keagamaan Dikedepankan


Saatnya Pembangunan Moral Keagamaan Dikedepankan KOMPAS/DEDI MUHTADI Suasana Maulid Nabi di Pondok Pesantren Kempek Kabupaten Cirebon, KH Ja'far Shodiq, Rabu (23/1/2015) malam.
CIREBON,KOMPAS.com — Pengasuh Pondok Pesantren Kempek Kabupaten Cirebon KH Ja'far Shodiq Aqil Siraj menyambut baik program Pemerintah Provinsi Jawa Barat yang mengedepankan pembangunan sumber daya manusia (SDM) yang berbasis religius.
"Tiada alasan bagi seluruh warga NU (Nahdlatul Ulama) di Jawa Barat untuk tidak mendukung apa yang telah dirintis Pemprov Jabar," ujar KH Ja'far pada acara Maulid Nabi Muhammad SAW dan silaturahim dengan kiai se-Ciayumajakuning (Cirebon, Indramayu, Majalengka, dan Kuningan) di Kabupaten Cirebon, Jabar, Rabu (23/1/2013) malam.
Dalam kesempatan itu Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan menegaskan, tanggung jawab pemerintahan jelas, mewujudkan kesejahteraan, termasuk di dalamnya unsur ketenteraman atau rasa aman di tengah masyarakat. "Namun, izinkan saya menambahkan, tujuan pemerintahan juga mewujudkan penghambaan total kita kepada Allah. Di sini maknanya ada pembangunan moral keagamaan," kata Heryawan pada acara yang dihadiri 200 kiai itu.
Selain KH Ja'far Shodiq Aqil Siraj juga hadir Pengasuh Ponpes Ambulu-Losari KH Munawir Abdussalam. Heryawan, yang juga disapa Aher, merinci bahwa banyak negara yang secara ekonomi sangat maju. Namun, dekadensi moral menyebabkan kemajuan ekonomi dimaksud tidak otomatis mewujudkan kebahagian warga.
Kasus-kasus penembakan brutal di sekolah di Amerika Serikat, misalnya, menjadi salah satu contoh kasus dari sekian banyak akibat terlupakannya pembangunan moral keagamaan. Di Jabar, lanjut Aher, kesejahteraan yang diupayakan harus disertai pembangunan moral.
Landasan ini juga atas dasar karakter warga Jabar yang religius dan menghargai kearifan budaya lokal. Berdasarkan pemahaman atas tugas pemerintahan tersebut, lembaga resmi ini sepatutnya menjadi alat bagi upaya mewujudkan kemaslahatan orang banyak. Kesejahteraan seluruh masyarakat menjadi tanggung jawab pemerintahan.
Namun, Heryawan mengingatkan, pemerintahan yang buruk juga akan menyuguhkan kehancuran yang masif. Aher menambahkan, karena posisi pemerintahan dimaksud, peran pendidikan di pesantren sangat penting.
Pasalnya, pesantren memberikan pendidikan yang seimbang, ilmu pengetahuan teknologi sekaligus ilmu moral keagamaan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar