askep gastritis
A. Pengertian
Gastritis bersal dari dua kata yaitu gaster yang berarti lambung, dan it is berarti peradangan atau pembengkakan. Gastritis adalah suatu inflamasi yang terjadi didaerah mukosa lambung yang disebabkan oleh kuman-kuman, diman bisa terjadi secara akut dan kronis.
Secara klinis gastritis terbagi atas :
Gastritis bersal dari dua kata yaitu gaster yang berarti lambung, dan it is berarti peradangan atau pembengkakan. Gastritis adalah suatu inflamasi yang terjadi didaerah mukosa lambung yang disebabkan oleh kuman-kuman, diman bisa terjadi secara akut dan kronis.
Secara klinis gastritis terbagi atas :
·
Gastritis akut
Inflamasi akut dari dinding lambung yang biasannya terbatas pada bagian mukosa saja. Terjaddi atas gastritis atas, gastritis ekssogen da n endogen akut.
Inflamasi akut dari dinding lambung yang biasannya terbatas pada bagian mukosa saja. Terjaddi atas gastritis atas, gastritis ekssogen da n endogen akut.
·
Gastritis
kronis
Inflamasi kronis pada dinding lambung yang bisa bagia n mukosa saja atas ssudah penetrasi kelapisan sub mukosa lambung yang kaya akan pembuluh darah. Gastritis kronis terjadi kare na gastritis akut yang tidak tertangani.
Inflamasi kronis pada dinding lambung yang bisa bagia n mukosa saja atas ssudah penetrasi kelapisan sub mukosa lambung yang kaya akan pembuluh darah. Gastritis kronis terjadi kare na gastritis akut yang tidak tertangani.
B.
Etiologi
Makanan minuman yang dapat mersak mukosa lambung, banyak mengkumsumsi alkohol, penggunaan obat-obatan seperti yudium, kafein. Infeksi bakjteri terutama sreptococcus, stapylococcus, serta bahan kimia dan minuman yanag bersifat korosif seperti asam pekat dan soda kausatif. Makanan dan minuman yang terlalu asam, pedas, panas, berle mak juga dapat menyebabkan gastritis. Terlalu banyak berpikir atau stres dapat meningkatkan asam lambung.
Makanan minuman yang dapat mersak mukosa lambung, banyak mengkumsumsi alkohol, penggunaan obat-obatan seperti yudium, kafein. Infeksi bakjteri terutama sreptococcus, stapylococcus, serta bahan kimia dan minuman yanag bersifat korosif seperti asam pekat dan soda kausatif. Makanan dan minuman yang terlalu asam, pedas, panas, berle mak juga dapat menyebabkan gastritis. Terlalu banyak berpikir atau stres dapat meningkatkan asam lambung.
C.
Patofisiologi
Pada gaster yang terjadi peradangan pada lapisan mokusa terjadi kemeraha , edema dan meradang, biasanya peradangan ini terbatas pada mukosanya saja. Apabilaa sering mengkonsumsi bahan-bahan yang bersifat iritasi, maka dapat menyebabkan perdarahan mukosa lambung juga dapat menimbulkan kerak yang disertai reaksi inflamasi. Jika hal ini terus berlanjut, maka akn terjadi peningkatan sekresi asam lambung serta dapat meningkatkan jumlah asam lambung.Keadaan demikian dapat menyebabkan iritasi yang lebih parah pada mukosa lambung akibat hiper sekresi dari asam lambung.
Pada gaster yang terjadi peradangan pada lapisan mokusa terjadi kemeraha , edema dan meradang, biasanya peradangan ini terbatas pada mukosanya saja. Apabilaa sering mengkonsumsi bahan-bahan yang bersifat iritasi, maka dapat menyebabkan perdarahan mukosa lambung juga dapat menimbulkan kerak yang disertai reaksi inflamasi. Jika hal ini terus berlanjut, maka akn terjadi peningkatan sekresi asam lambung serta dapat meningkatkan jumlah asam lambung.Keadaan demikian dapat menyebabkan iritasi yang lebih parah pada mukosa lambung akibat hiper sekresi dari asam lambung.
D.
Manifestasi
Klinik
Gastritis
akut
Rasa nyeri pada epigastrium yang mungkin ditambah mual. Nyeri dapat timbul kembali bila perut kosong. Saat nyeri penderita berkeringat, gelisah, sakit perut dan mungkin disertai peningkatan suhu tubuh, tachicardi, sianosis, persaan seperti terbakar pada epigastrium, kejng-kejng dan lemah.
Rasa nyeri pada epigastrium yang mungkin ditambah mual. Nyeri dapat timbul kembali bila perut kosong. Saat nyeri penderita berkeringat, gelisah, sakit perut dan mungkin disertai peningkatan suhu tubuh, tachicardi, sianosis, persaan seperti terbakar pada epigastrium, kejng-kejng dan lemah.
gastritis
kronis
tanda dan gejala hanpir sam dengan gastrritis akut, hanya disertai dengan penurunan berat badan, nyeri dada, enemia nyeri, seperti ulkus peptikum dan dapat terjdi aklohidrasi, kadar gastrium serum tinggi.
tanda dan gejala hanpir sam dengan gastrritis akut, hanya disertai dengan penurunan berat badan, nyeri dada, enemia nyeri, seperti ulkus peptikum dan dapat terjdi aklohidrasi, kadar gastrium serum tinggi.
E.
Pemeriksaan
Penunjang
1. Foto lambung
2. Foto Rontgen
3. Gastrokopi
4. Endoskopi
5. Biopsi Mukosa
6. Analisa lambung
1. Foto lambung
2. Foto Rontgen
3. Gastrokopi
4. Endoskopi
5. Biopsi Mukosa
6. Analisa lambung
F. Penatalaksanaan Medis
– Selama masa akut; istirahat 1 – 2 hari
– Mengatur diet; lembek dan tidak pedas
– Mengganti cairan tubuh melalui intravena
– Beri antimetik; psimpesan
– Beri analgetik dan anti inflamasi
– Terapi infus; D5 %
– Selama masa akut; istirahat 1 – 2 hari
– Mengatur diet; lembek dan tidak pedas
– Mengganti cairan tubuh melalui intravena
– Beri antimetik; psimpesan
– Beri analgetik dan anti inflamasi
– Terapi infus; D5 %
DIAGNOSA
KEPERAWATAN
1) Nyeri
berhubungan dengan peradadangan pada epigastrium
2) Resiko
tinggi nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan rasa tidak nyaman
setelah makan, anoreksia, mual, dan muntah.
3) Gangguan
pemenuhan kebutuhan istirahat tidur berhubungan dengan adanya nyeri
4) Gangguan
personal hygiene berhubungan dengan kelemahan fisik
RENCANA
KEPERAWATAN
No
|
Tanggal
|
Diagnose
keperawatan
|
Tujuan
|
Intervensi
|
Rasional
|
1
|
24
juli 2010
|
Nyeri
berhubungan dengan peradangan pada epigastrium
|
Nyeri
teratasi dengan criteria :
ü Klien mengatakan
tidak nyeri pada bagian epigastrium
ü Ekspresi wajah
Nampak ceria
|
Kaji
tingkat nyeri klien
Pantau
tanda-tanda vital klien
Berikan
tindakan yang nyaman seperti posisi relaksasi atau latihan napas dalam.
Kolaborais
pemberian obat
|
Untuk
mengetahui tingkat nyeri yang dirasakan dan memudahkan dalam menentukan
intervensi selanjutnya
Perubahab
frekuensi jantung atau tekanan darah menunjukan bahwa pasien mengalami nyeri
Tindakan
non analgesic diberikan dengan sentuhan lembut dan menghilangkan ketidak
nyamanan
Analgetik
dapat menekan puncak periode nyeri sehingga dapat memberikan kenyamanan
|
2
|
25
juli 2010
|
Resiko
tinggi nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan rasa tidak nyaman
setelah makan, anoreksia, mual, muntah
|
Pemenuhan
kebutuhan nutrisi terpenuhi dengan criteria :
Porsi
makan dihabiskan
|
Kaji
pola makan klien
Observasi
makanan klien
Sajikan
makanan yang hangat dan bervariasi
Anjurkan
klien untuk makan sedikit tapi sering
|
Mengkaji
pola makan klien akan memudahkan dalam memenuhi kebutuhan dan membantu dalam
intervensi selanjutnya
Mengetahui
seberapa banyak makanan yang dapat dihabiskan klien sehingga member gambaran
tentang intake makanan klien
Makanan
yang hangat dan bervariasi dapat menembah selera makan klien sehingga
kebutuhan nutrisi terpenuhi
Memaksimalkan
masakan nutrisi tanpa kelemahan
|
3
|
26
juli 2010
|
Gangguan
pemenuhan kebutuhan istirahat tidur berhububngan dengan adanya nyeri
|
Kebutuhan
istirahat tidur dapat terpenuhi dengan criteria :
ü Klien
mengatakan sudah bias tidur
ü Konjungtiva
tidak anemi lagi
ü Keadaan umum
baik
|
Kaji
tingkat pola istirahat tidur
Ciptakan
lingkunagan yang nyaman dan nyaman
Healt
education tentang penting istirahat tidur
|
Membantu
menentukan tindakan yang akan diberikan sesuai dengan kondisi klien
Memberikan
suasana yang aman dan nyaman
Klien
dapat mengerti sehingga bias diajak bekerja sama dalam proses penyembuhan
|
4
|
27
juli 2010
|
Gangguan
personal hygiene berhubungan dengan kelemahan fiseik
|
Personal
hygiene terpenuhi dengan criteria :
ü Badan Nampak
bersih
ü Rambut Nampak
bersih
|
Kaji
tingkat kelemahan fisik dan kemampuan klien
Kaji
personal hygiene klien
Anjurkan
pada klien agar selalu hidup sehat
|
Membantu
menetukan tindakan yang akan diberikan sesuai dengan kondisi klien
Mengetahui
sejaumana kebutuhan klien yang dapat dilakukan sendiri
Hidup
sehat dapat terpenuhi agar klien memperoleh kenyamanan dan membuat perasaan
menjadi nyaman
|
EVALUASI
No
|
DX
|
Hari
/ tgl
|
Jam
|
Evaluasi
|
1
|
1
|
24
juli 2010
|
10.30
|
S : Klien
mengatakan sudah tidak nyeri pada
daerah epigastrium
O : Ekspresi
wajah sudah Nampak ceria
A : Masalah
teratasi
P : intervensi
dipertahankan
|
2
|
2
|
25
juli 20210
|
17.30
|
S : keluarga
klien mengatakan sudah rajin makan
O : porsi
makan dihabiskan
A : Masalah
teratasi
P : intervensi
dipertahankan
|
3
|
3
|
26
juli 2010
|
21.
45
|
S : klien
mengatakan sudah bisa tidur
O :
konjungtiva tidak enemis dan keadaan umum baik
A : Masalah
teratasi
P : intervensi
dipertahankan
|
4
|
4
|
27
juli 2010
|
07.30
|
S : klien
mengatakan sudah bisa mandi 1-2x / hari
O : Rambut
Nampak bersih dan Rapi
A : Masalah
teratasi
P : intervensi
dipertahankan
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar