Jumat, 11 Januari 2013

askep gastritis



A.    Pengertian
Gastritis bersal dari dua kata yaitu gaster yang berarti lambung, dan it is berarti peradangan atau pembengkakan. Gastritis adalah suatu inflamasi yang terjadi didaerah mukosa lambung yang disebabkan oleh kuman-kuman, diman bisa terjadi secara akut dan kronis.
Secara klinis gastritis terbagi atas :
·         Gastritis akut
Inflamasi akut dari dinding lambung yang biasannya terbatas pada bagian mukosa saja. Terjaddi atas gastritis atas, gastritis ekssogen da n endogen akut.
·         Gastritis kronis
Inflamasi kronis pada dinding lambung yang bisa bagia n mukosa saja atas ssudah penetrasi kelapisan sub mukosa lambung yang kaya akan pembuluh darah. Gastritis kronis terjadi kare na gastritis akut yang tidak tertangani.
B.     Etiologi
Makanan minuman yang dapat mersak mukosa lambung, banyak mengkumsumsi alkohol, penggunaan obat-obatan seperti yudium, kafein. Infeksi bakjteri terutama sreptococcus, stapylococcus, serta bahan kimia dan minuman yanag bersifat korosif seperti asam pekat dan soda kausatif. Makanan dan minuman yang terlalu asam, pedas, panas, berle mak juga dapat menyebabkan gastritis. Terlalu banyak berpikir atau stres dapat meningkatkan asam lambung.
C.     Patofisiologi
Pada gaster yang terjadi peradangan pada lapisan mokusa terjadi kemeraha , edema dan meradang, biasanya peradangan ini terbatas pada mukosanya saja. Apabilaa sering mengkonsumsi bahan-bahan yang bersifat iritasi, maka dapat menyebabkan perdarahan mukosa lambung juga dapat menimbulkan kerak yang disertai reaksi inflamasi. Jika hal ini terus berlanjut, maka akn terjadi peningkatan sekresi asam lambung serta dapat meningkatkan jumlah asam lambung.Keadaan demikian dapat menyebabkan iritasi yang lebih parah pada mukosa lambung akibat hiper sekresi dari asam lambung. 
D.    Manifestasi Klinik 
 Gastritis akut
Rasa nyeri pada epigastrium yang mungkin ditambah mual. Nyeri dapat timbul kembali bila perut kosong. Saat nyeri penderita berkeringat, gelisah, sakit perut dan mungkin disertai peningkatan suhu tubuh, tachicardi, sianosis, persaan seperti terbakar pada epigastrium, kejng-kejng dan lemah.
gastritis kronis
tanda dan gejala hanpir sam dengan gastrritis akut, hanya disertai dengan penurunan berat badan, nyeri dada, enemia nyeri, seperti ulkus peptikum dan dapat terjdi aklohidrasi, kadar gastrium serum tinggi.
E.     Pemeriksaan Penunjang
1. Foto lambung
2. Foto Rontgen
3. Gastrokopi
4. Endoskopi
5. Biopsi Mukosa
6. Analisa lambung
F.      Penatalaksanaan Medis
– Selama masa akut; istirahat 1 – 2 hari
– Mengatur diet; lembek dan tidak pedas
– Mengganti cairan tubuh melalui intravena
– Beri antimetik; psimpesan
– Beri analgetik dan anti inflamasi
– Terapi infus; D5 %

DIAGNOSA KEPERAWATAN
1)      Nyeri berhubungan dengan peradadangan pada epigastrium
2)      Resiko tinggi nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan rasa tidak nyaman setelah makan, anoreksia, mual, dan muntah.
3)      Gangguan pemenuhan kebutuhan istirahat tidur berhubungan dengan adanya nyeri
4)      Gangguan personal hygiene berhubungan dengan kelemahan fisik
RENCANA KEPERAWATAN
No
Tanggal
Diagnose keperawatan
Tujuan
Intervensi
Rasional
1
24 juli 2010
Nyeri berhubungan dengan peradangan pada epigastrium
Nyeri teratasi dengan criteria :
ü  Klien mengatakan tidak nyeri pada bagian epigastrium
ü  Ekspresi wajah Nampak ceria
Kaji tingkat nyeri klien
Pantau tanda-tanda vital klien
Berikan tindakan yang nyaman seperti posisi relaksasi atau latihan napas dalam.
Kolaborais pemberian obat
Untuk mengetahui tingkat nyeri yang dirasakan dan memudahkan dalam menentukan intervensi selanjutnya
Perubahab frekuensi jantung atau tekanan darah menunjukan bahwa pasien mengalami nyeri
Tindakan non analgesic diberikan dengan sentuhan lembut dan menghilangkan ketidak nyamanan
Analgetik dapat menekan puncak periode nyeri sehingga dapat memberikan kenyamanan
2
25 juli 2010
Resiko tinggi nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan rasa tidak nyaman setelah makan, anoreksia, mual, muntah
Pemenuhan kebutuhan nutrisi terpenuhi dengan criteria :
Porsi makan dihabiskan
Kaji pola makan klien
Observasi makanan klien
Sajikan makanan yang hangat dan bervariasi
Anjurkan klien untuk makan sedikit tapi sering
Mengkaji pola makan klien akan memudahkan dalam memenuhi kebutuhan dan membantu dalam intervensi selanjutnya
Mengetahui seberapa banyak makanan yang dapat dihabiskan klien sehingga member gambaran tentang intake makanan klien
Makanan yang hangat dan bervariasi dapat menembah selera makan klien sehingga kebutuhan nutrisi terpenuhi
Memaksimalkan masakan nutrisi tanpa kelemahan
3
26 juli 2010
Gangguan pemenuhan kebutuhan istirahat tidur berhububngan dengan adanya nyeri
Kebutuhan istirahat tidur dapat terpenuhi dengan criteria :
ü  Klien mengatakan sudah bias tidur
ü  Konjungtiva tidak anemi lagi
ü  Keadaan umum baik
Kaji tingkat pola istirahat tidur
Ciptakan lingkunagan yang nyaman dan nyaman
Healt education tentang penting istirahat tidur
Membantu menentukan tindakan yang akan diberikan sesuai dengan kondisi klien
Memberikan suasana yang aman dan nyaman
Klien dapat mengerti sehingga bias diajak bekerja sama dalam proses penyembuhan
4
27 juli 2010
Gangguan personal hygiene berhubungan dengan kelemahan fiseik
Personal hygiene terpenuhi dengan criteria :
ü  Badan Nampak bersih
ü  Rambut Nampak bersih
Kaji tingkat kelemahan fisik dan kemampuan klien
Kaji personal hygiene klien
Anjurkan pada klien agar selalu hidup sehat
Membantu menetukan tindakan yang akan diberikan sesuai dengan kondisi klien
Mengetahui sejaumana kebutuhan klien yang dapat dilakukan sendiri
Hidup sehat dapat terpenuhi agar klien memperoleh kenyamanan dan membuat perasaan menjadi nyaman
EVALUASI
No
DX
Hari / tgl
Jam
Evaluasi
1
1
24 juli 2010
10.30
S : Klien mengatakan sudah tidak nyeri pada   daerah epigastrium
O : Ekspresi wajah sudah Nampak ceria
A : Masalah teratasi
P : intervensi dipertahankan
2
2
25 juli 20210
17.30
S : keluarga klien mengatakan sudah rajin makan
O : porsi makan dihabiskan
A : Masalah teratasi
P : intervensi dipertahankan
3
3
26 juli 2010
21. 45
S : klien mengatakan sudah bisa tidur
O : konjungtiva tidak enemis dan keadaan umum baik
A : Masalah teratasi
P : intervensi dipertahankan
4
4
27 juli 2010
07.30
S : klien mengatakan sudah bisa mandi 1-2x / hari
O : Rambut Nampak bersih dan Rapi
A : Masalah teratasi
P : intervensi dipertahankan
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar